Monday, March 18, 2013

Mengatasi Konstipasi pada Si Kecil

Pernahkah Bunda merasa cemas saat si kecil sulit buang air besar? Bahkan tidak buang air besar selama berhari-hari? Itulah gambaran ringkas istilah konstipasi. Mungkin lebih sering kita menyebutnya sebagai sembelit.

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi yang sangat tidak menyenangkan bagi orang dewasa dan bahkan hal ini dapat terjadi pada bayi. Bila si kecil terus menangis, perut keras, dan belum buang air besar selama beberapa hari bisa jadi ia mengalami konstipasi atau sembelit. Tapi, tak perlu khawatir, Bunda dapat meringankan sembelit pada si kecil dengan memberikan pengobatan alami yang aman untuk bayi.

Berikut ini adalah tips menangani konstipasi pada si kecil dengan cara alami:

1. Obat pencahar alami
Bunda dapat membuat obat pencahar alami yang aman untuk bayi, yaitu dengan merendam buah plum dengan air panas dan biarkan semalaman. Minumkan satu sendok teh air rendaman buah plum tersebut tersebut ke bayi.

Jika Bunda kesulitan menemukan buah plum, gunakan apel yang dicincang. Buah plum, apel, buah persik, pir, kacang polong, dan bayam dikenal dapat mengobati sembelit secara alami pada bayi. Senyawa yang terkandung dalam makanan tersebut dapat melunakkan tinja dan mengatasi sembelit.

2. Pengobatan melalui ASI
Untuk bayi yang masih mengkonsumsi ASI, ia dapat merasakan makanan apa yang dikonsumsi oleh bundanya melalui ASI yang diminumnya. Sehingga Bunda perlu meningkatkan asupan air minum hingga 6 atau 7 gelas air mineral setiap hari. Bunda juga perlu mengambil obat pencahar alami seperti jus apel atau buah plum.

Selain itu Bunda perlu menambah asupan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan agar pencernaan si kecil lancar dan terhindar dari sembelit.

3. Hindari makanan tertentu untuk bayi
Sistem pencernaan bayi belum dapat mengolah makanan dengn optimal, sehingga makanan padat tertentu dapat menyebabkan sembelit. Misalnya pisang yang masih cukup mentah, merupakan penyebab umum terjadinya sembelit, pilih pisang yang telah benar-benar matang dan lunak.

Telur juga memiliki efek mengikat dalam usus besar dan sebaiknya dihindari sampai bayi setidaknya berusia dua belas bulan.

4. Memijat perut bayi
Pilihlah kondisi santai, kemudian pijatlah perut si kecil dengan lembut searah jarum jam, kemudian mandikan ia dengan air hangat. Hal ini dapat membuat tubuh si kecil menjadi relaks dan panas dapat memperlancar kembali pencernaan dan pembuangan tinja yang terhambat.

5. Latihan kaki
Bantu si kecil untuk melakukan latihan ringan dengan membaringkannya dan membuat ia bergerak menendang-nendang seperti sedang bersepeda. Hal ini dapat membantu melonggarkan gesekan pada saluran usus dan baik untuk mengurangi gas.

Selamat mencoba... Semoga bermanfaat yaa Bunda... ^_^

note:
konsumsi nutrisi sehat untuk hidup lebih sehat

No comments:

Post a Comment